RATUSAN SISWA NURUL FALAH TOLAK VALENTINE DAY
Sukabumi - Tidak bermanfaat dan hanya dianggap
merusak moral generasi muda, ratusan siswa pesantren Nurul Falah menggelar aksi
menolak valentine day. Bagi mereka, hari valentine bukanlah budaya dan tradisi
bangsa Indonesia.
"Kami ingin semua bisa memahami dan mengerti sejak
dini bahwa valentine bukanlah budaya kita. Tidak ada manfaat merayakan
valentine, yang ada hanyalah kerugian," kata koordinator aksi, Muhammad
Manarullah, kepada tim Alifa Foundation, Senin (13/2/2012).
Untuk menunjukkan bahaya valentine, sebuah aksi teatrikal
digelar di lapangan sekolah Nurul Falah yang
menunjukkan makin banyaknya generasi muda yang jadi
korban akibat ulah tak bermoral saat merayakan valentine. Selain aksi
teatrikal, sekitar 100 siswa tersebut juga membentangkan sejumlah poster dan
spanduk berisi penolakan valentine day.
Isi poster dan spanduk itu antara lain rayakan
valentine's day = pintu maksiat, awas bahaya laten valentine's day, valentine's
daya haram dan lain sebagainya.
Dalam aksi tersebut, para siswa membagi-bagikan jilbab
atau kerudung kepada para pengguna jalan khususnya bagi kaum hawa. "Kami
ingin mengajak masyarakat agar menggunakan jilbab untuk memiliki kepedulian
kepada sesama," tandas Manar.